Posisi Strategis Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia

A.  Latar Belakang
             
Maritim adalah semua aktivitas yang berkaitan dengan laut, seperti eksploitasi sumber daya kelautan dan perikanan, transportasi laut, pengangkutan dan perdagangan hasil laut, pariwisata bahari, dan penelitian di bidang kelautan. 
Poros maritim dunia berkaitan dengan posisi geografis Indonesia dan bentuk wilayan Indonesia yang berupa kepulauan terbesar di dunia. Secara geopolitik dan geoekonomi, posisi geografis dan bentuk wilayah kepulauan merupakan modal kekuatan bagi Indonesia untuk menjadi negara maju yang berbasis kelautan
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki potensi untuk menjadi Poros Maritim Dunia. Poros Maritim Dunia bertujuan menjadikan Indonesia sebagai negara maritim yang besar, kuat, dan makmur melalui pengembalian identitas Indonesia sebagai bangsa maritim, pengamanan kepentingan dan keamanan maritim, memberdayakan potensi maritim untuk mewujudkan pemerataan ekonomi Indonesia.
Untuk menuju negara Poros Maritim Dunia akan meliputi pembangunan proses maritim dari aspek infrastruktur, politik, sosial-budaya, hukum, keamanan,dan ekonomi. Penegakkan kedaulatan wilayah laut NKRI, revitalisasi sektor-sektor ekonomi kelautan, penguatan dan pengembangan konektivitas maritim, rehabilitasi kerusakan lingkungan dan konservasi biodiversity, serta peningkatan kualitas dan kuantitas SDM kelautan, merupakan program-program utama dalam upaya mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
       Dalam mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia, Presiden Joko Widodo mencanangkan lima pilar utama dalam
mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai poros maritim dunia:

LIMA PILAR POROS MARITIM DUNIA

Pilar pertama             :pembangunan kembali budaya maritim Indonesia.
Pilar kedua                 :Berkomitmen dalam menjaga dan mengelola sumber daya laut dengan fokus membangun kedaulatan pangan laut melalui pengembangan industri perikanan dengan menempatkan nelayan sebagai pilar utama.
Pilar ketiga                 : Komitmen mendorong pengembangan infrastruktur dan konektivitas maritime
 dengan membangun tol laut, pelabuhan laut, logistik, dan industri perkapalan, serta pariwisata maritim.
Pilar keempat             : Diplomasi maritim yang mengajak semua mitra Indonesia untuk bekerja sama pada bidang kelautan
Pilar kelima                : Membangun kekuatan pertahanan maritim

B.  Rumusan Masalah
-       Dimana letak, luas, dan batas wilayah Indonesia?
-       Bagaimana karakteristik wilayah daratan dan perairan Indonesia?
-       Bagaimana perkembangan jalur transportasi dan perdagangan internasional di Indonesia?
-       Bagaimana potensi dan pengelolaan sumber daya kelautan Indonesia?

C.  Pembahasan

1.   Letak, Luas, dan Batas Wilayah Indonesia

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki letak strategis baik secara geografis maupun iklim. Secara geografis, Indonesia terletak di antara Benua Australia dan Asia, serta di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Sedangkan secara astronomis, Indonesia terletak di 6o LU (Lintang Utara) - 11o LS (Lintang Selatan) dan 95o BT (Bujur Timur) - 141o BT (Bujur Timur). Secara meteorologis, kepulauan Indonesia memiliki fungsi sebagai sistem sirkulasi global, seperti memiliki fungsi sebagai sistem sirkulasi global, seperti memiliki kelembapan yang tinggi dan hutan tropis sebagai salah satu pusat kendali sistem iklim dunia.
Indonesia memiliki luas wilayah sebesar 5.455.675 km2 dan 3.544.744 km2 di antaranya atau 2/3 wilayahnya adalah lautan. Karena mempunyai wilayah yang luas, Indonesia berbatasan dengan banyak negara, walaupun mayoritas negaranya adalah negara anggota ASEAN.
Menurut bentuknya Indonesia mempunyai 3 batas teritorial, di mana dalam batas teritorial ini, Indonesia dan seluruh warganya bebas melakukan kegiatan selama tidak melanggar hukum yang berlaku. Sedangkan untuk negara asing, mereka perlu membuat laporan kepada dinas terkait jika ingin melewati, berkegiatan, dan memasuki wilayah teritorial Indonesia. Wilayah teritorial Indonesia dibagi menjadi 3, yaitu:
Dalam menentukan perbatasan laut biasanya memakai metode penarikan garis dari bagian pantai yang paling rendah ketika surut hingga beberapa mil ke depan. Dalam batas laut ini ada beberapa zona, diantaranya adalah:

  •       Batas Laut Teritorial
Merupakan Batas laut yang ditarik dari sebuah garis dasar dengan jarak 12 mil (19,3 km) ke luar ke arah laut lepas. Garis dasar yang dimaksud adalah garis yang ditarik pada pantai waktu air laut surut. Laut yang terletak di sebelah dalam garis dasar merupakan laut pedalaman. Di dalam batas laut teritorial ini, Indonesia mempunyai hak kedaulatan sepenuhnya. Negara lain dapat berlayar di wilayah ini atas izin pemerintah Indonesia. Luas laut teritorial Indonesia adalah 282.583 km2.

  •       Batas Landasan Kontinen
Merupakan dasar laut yang jika dilihat dari segi geologi maupun geomorfologinya merupakan kelanjutan dari kontinen atau benua. Landas kontinen memiliki kedalaman kurang dari 200 m. Oleh karena itu, wilayah laut dangkal dengan kedalaman 200 m merupakan bagian dari wilayah negara yang berada di kawasan laut tersebut. Batas landas kontinen diukur mulai dari garis dasar pantai ke arah luar dengan jarak paling jauh adalah 200 mil. Luas landas kontinen Indonesia adalah 2.749.001 km2.

  •       Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
ZEE adalah wilayah laut sejauh 200 mil dari pulau terluar saat air surut. Luas ZEE Indonesia adalah 2.936.345 km2. ZEE diumumkan pemerintah Indonesia pada tanggal 21 Maret 1980. Mengenai kegiatan-kegiatan di ZEE Indonesia diatur dalam Undang-Undang No. 5 tahun 1983 pasal 5 tentang ZEE. Pada ZEE, Indonesia memiliki hak untuk:
Melakukan eksplorasi, eksploitasi, pengelolaan dan konservasi sumber daya alam
Berhak melakukan penelitian, perlindungan, dan pelestarian laut
Mengizinkan pelayaran internasional melalui wilayah ini dan memasang berbagai sarana perhubungan laut
Secara geografis, batas wilayah Indonesia meliputi  :

·      Sebelah utara, negara Indonesia dibatasi oleh negara        : Malaysia, Singapura, Samudera Pasifik, Filipina, Thailand, dan Vietnam.
·      Sebelah barat, negara Indonesia dibatasi oleh           : Samudera Hindia dan negara India.
·      Sebelah Selatan, negara Indonesia dibatasi juga oleh        : Samudera Hindia dan negara Timor Leste.
·      Sebelah timur, negara Indonesia dibatasi oleh          : Papua Nugini.
       
       2.   Karakteristik Wilayah Daratan dan Perairan Indonesia
     
          -Karakteristik Daratan
          Karakteristik topografi di daratan terjadi karena adanya tumbukan lempeng, Akibat hasil tumbukan lempeng tersebut di antaranya :
a.    Adanya jalur pegunungan yang merupakan kelanjutkan dari pegunungan dunia yaitu, Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik
b.   Membentuk rangkaian kepulauan di sebelah barat Pulau Sumatra seperti Pulau Simeulue, Pulau nias, Pulau Siberut, dan Pulau Enggano
c.    Membentuk daratan dari hasil proses pengangkatan dasar laut, seperti Pegunungan Jayawijaya di Papua, Maros di Sulawesi Selatam, Pegunungan Sewu di Yogyakarta, dan padalarang di Jawa Barat
d.   Membentuk jalur-jalur patahan yang sangat berpotensi terjadinya bencana gempa bumi.
e.    Zona tumbukan lempeng tektonik juga membentuk jalur gunung api aktif. Hal ini berpotensi bencana sekaligus memberikan manfaat bagi kehidupan manusia.

      -Karakteristik Lautan
      Letak Indonesia yang berada di pertemuan dua samudera membuat lautan Indonesia mejadi pertemuan dua arus lautan. Sementara lokasi Indonesia yang berada di khatulistiwa membuat Indonesia menerima sinar matahari yang banyak, yang mendukung tumbuhnya plankton. Ini membuat lautan Indonesia kaya akan keangekaragaman hayati. Keanekaragaman hayati ini terlihat di banyaknya terumbu karang di lautan Indonesia seperti di Derawan, Nusa Penida, Bunake, Takabonerate, Wakatobi dan Raja Ampat.

      3.   Perkembangan Jalur Transportasi dan Perdagangan Internasional di Indonesia

TRANSPORTASI AIR
   Berawal dari pelayaran pada masa Kerajaan Bahari (Sriwijaya) dan Majapahit yg dilakukan oleh Laksamana Cheng Ho, pelayaran Portugis-Spanyol, dan pelayaran VOC pada abad ke-16, Laksamana Cheng Ho melakukan pelayaran dari Tiongkok ke Samudra Hindia melewati Kep. Indonesia Bagian Barat, sampai ke Timur Tengah dan Pantai Timur Afrika dengan tujuan ekspedisi laut yg banyak menginspirasi dlm pelayaran Spanyol dan Portugis dlm bidang perkapalan.

   Pelayaran Cheng Ho di Nusantara diawali Kerajaan Samudra Pasai, dan dilanjutkan ke Pelabuhan Palembang, P.Bangka, Pelabuhan Sunda Kelapa, dan Pelabuhan Muara Jati. Ia memimpin armada perdagangan dan menyebarkan agama islam di Nusantara, Malaysia, dan Brunei.

   Sementara VOC berhasil merebut pelabuhan dan melakukan monopoli perdagangan serta melarang pribumi melakukan pelayaran di Perairan Nusantara, VOC mendominasi dunia maritim Nusantara selama ±2 abad
Di Indonesia, sebagai negara bahari, perahu dan kapal merupakan alat transportasi dan komunikasi penting sejak awal peradaban Nusantara. Tak heran, alat transportasi yang paling banyak ragamnya di Indonesia adalah perahu dan kapal. Setiap daerah berpantai di Indonesia memiliki jenis perahu tradisional dengan bentuk dan ornamen khas. Misalnya, Pinisi dari Makasar, Sope dari Jakarta, Alut Pasa dari Kalimantan Timur, Lancang Kuning dari Riau, Gelati dari Perairan Bali, dan Kora-kora dari Maluku.
Di beberapa daerah di Indonesia, misalnya Kalimantan, jalur penghubung utama antarwilayah adalah sungai. Transportasi utama yang banyak digunakan adalah perahu. Mulai dari perahu kecil yang disebut kelotok atau ketingting yang bisa memuat 10 penumpang, hingga bus air berupa perahu panjang (long boat) yang bisa mengangkut puluhan penumpang.

·      TRANSPORTASI DARAT

Dalam bidang perhubungan darat, peranan jalan raya sebagai media lalu-lintas semakin penting. Untuk itu, pemerintah telah mengarahkan pembangunan transportasi pada upaya rehabilitasi dan pemeliharaan jalan raya yang sudah ada. Pembangunan jalan raya yang baru dilakukan untuk membuka daerah-daerah yang terisolasi guna menghubungkan ke pusat-pusat industri di berbagai daerah di seluruh wilayah Indonesia.        
Sampai tahun 1988 jalan raya yang sudah dibangun pemerintah sudah mencapai sepanjang 42.982 km. Selama tahun 1990-an perhatian difokuskan pada pembangunan jalan raya di daerah-daerah pusat produksi dan jalan raya yang menghubungkan ke daerah-daerah tempat pemasaran hasil industri. Pada tahun 1993/1994, 152 km jalan raya di bangun di wilayah Irian Jaya (Papua), di daerah Sulawesi sepanjang 46 km, di daerah Kalimantan sepanjang 248 km, dan di daerah Maluku sepanjang 23 km.
Pembangunan sarana angkutan juga dilakukan dengan menggunakan kereta api. Pembanguan jalur kereta api pertama di Indonesia yang dibangun pada masa colonial Belanda, terdapat di Pulau Jawa. Jalur rel yang dibangun untuk pertama kali itu menghubungkan Desa Kamijen dengan Desa Tanjung ( Semarang Jawa Tengah )sepanjang 25 kilometer. Pembangunan rel kereta api  ini ditandai dengan pencangkulan pertama oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda Mr. L.A.J Baron Sloet van Den Beele (  17 Juni 1864 ).
Pembangunan jalur rel kereta api ini merupakan prakarsa dari perusahaan kereta api Hindia Belanda, Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorwe Maatschappij ( NV NISM )yang dipimpin oleh Ir. J. p. de Bordes. Jalur kereta api ini dibuka untuk umum tanggal 10 Agustus 1867. Jalur kereta api yang pertama dilanjutkan hingga sampai Yogyakarta dan Solo. Keberhasilan pembangunan jalur kereta api di Pulau Jawa ini, dilanjutkan pada daerah-daerah lainnya di Indonesia, seperti pembangunan  jalur kereta api di Pulau Sumatera dan Sulawesi, namun di Pulau Kalimantan belum berhasil dibangun jalur kereta api. 
Di Sumatera, pembangunan jalur kereta api dilakukan di Sumatera Selatan (1914), Sumatera barat(1891), Sumatera Utara (1886), Aceh (1874). Pada Tahun 1922 di Sulawesi Selatan juga telah di bangun jalur kereta api sepanjang 47 kilometer yang menghubungkan Makasar dengan Takalar. Jalur Makassar-Takalarini mulai dioprasikan tanggal 1 Juli 1923. Selanjutnya dibangun jalur Makassar-Maros (namun belum selesai). Sementara itu, di Pulau Kalimantan belum sempat dibangun jalur kereta api, tetapi studi kelayakan telah dilakukan sepanjang 22 kilometer antar Pontianak-Sambas. Hingga tahun 1939, jalur kereta api yang telah dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda di Indonesia mencapai panjang 6.811. Namun hingga tahun 1950, jalur kereta api itu menyusut menjadi 5.910 kilometer. Penyusutan ini terjadi lebih dari 901 kilometer  jalur kereta api itu hilang. Hilangnya jalur kereta api ini diduga dibongkar oleh pasukan Jepang dan diangkut ke Myanmar untuk pembangunan jalur kereta api di sana. Pada masa pendudukan Jepang, pembangunan jalur kereta api dilakukan antara bayah-Cikara (Banten) sepanjang 83 kilometer, kemudian dilakukan pembangunan jalur Muaro-Pakanbaru sepanjang 22 kilometer. Pembangunan jalur kereta api yang dilakukan pada masa kedudukan Jepang ini mengerahkan tenaga romusha atau pekerja paksa dan banyak menelan korban.
                Setelah Indonesia merdeka (17 agustus 1945), karyawan kereta api yang tergabung dalam Angkatan Moeda Kereta Api ( AMKS )mengambil-alih perusahaan perkeretaapian dari pihak Jepang. Peristiwa bersejarah ini terjadi tanggal 28 September 1945 dan kemudian diperingati sebagai Hari Kereta Api Indonesia. Hari pentingdengan pembentukan Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI).
                Sejak Indonesia merdeka, perkembangan perkeretaapian di Indonesia semakin bertambah pesat, walaupun telah berkali-kali mengalami perubahan nama perusahaan yang mengolanya seperti menjadi Perusahaan Negara kereta api (PNKA, 25 Mei 1963),selanjutnya menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA, 15 September 1971), dan tanggal 2 Januari  diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Kereta Api ( PERUMKA ).
               Untuk mempersingkat waktu dan mempercepat jarak tempuh, maka Perumka dengan persetujuan pemerintak Republik Indonesia mengoperasikan kereta cepat. Oleh karena itu, pada bulan Agustus 1995 penggunakan kereta api cepat yang dinamakan Argo Bromodan Argo Gede telah diresmikan oleh Presiden Soeharto. Untuk menanggapi kebutuhan akan kereta api yang semakin tinggi, Perumka yang pada tanggal 1 Juni 1999 menjadi PT (Persero) Kereta Api Indonesia meluncurkan kereta api penumpang yang baru sperti Dwipangga, Mahesa, dan Sancaka.
Di Pulau Jawa, yang menjadi pusat perkembangan peradaban Nusantara sejak abad ke-4, jalur perhubungan yang berkembang adalah jalur darat. Kuda banyak dipakai untuk bepergian karena kekuatan dan kecepatannya. Alat transportasi yang berkembang pun menggunakan jasa kuda, misalnya, kereta kuda yang kemudian berkembang menjadi andong atau delman. Sedangkan untuk mengangkut barang, selain menggunakan jasa kuda, juga ada pedati yang ditarik sapi atau kerbau.
Awal masuknya transportasi darat modern di Indonesia dimulai pada masa pendudukan Belanda, di pusat pemerintahannya saat itu yang berada di Batavia atau Jakarta. Pemerintah Belanda membangun jalur kereta api dengan rute Batavia-Buitenzorg (Bogor), tahun 1873. Sedangkan alat transportasi yang digunakan di dalam kota adalah trem yang digerakkan oleh mesin uap. Trem merupakan angkutan massal pertama yang ada di Jakarta. Pada 1910, Jakarta sudah mempunyai jaringan trem. Tahun 1960-an, Presiden Sukarno memerintahkan penghapusan trem karena dianggap tidak cocok lagi untuk kota sebesar Jakarta. Trem pun digantikan bus-bus besar.
Untuk transportasi jarak dekat, ada oplet dan becak. Ada pula bemo yang mulai dipakai sejak tahun 1962. Tahun 1970-an, muncul helicak dan bajaj. Meski sudah dilarang beroperasi, kita masih bisa menemukan beberapa jenis alat transportasi ini. Saat ini, alat transportasi darat yang biasa dimanfaatkan masyarakat adalah bus dan kereta listrik. Pemerintah pun berusaha mengembangkan transportasi massal yang modern dan murah seperti bus TransJakarta.
Di masa depan, rencananya, akan ada monorel yang lebih cepat dan canggih.
Meski sarana transportasi sudah semakin canggih, alat transportasi tradisional seperti andong atau delman masih banyak kita temui. Misalnya, di Yogyakarta.

·      TRANSPORTASI UDARA

Sejarah transportasi udara di Indonesia terkait dengan sejarah kemerdekaan. Untuk kemudahan transportasi, pada 1948, mantan presiden Soekarno membeli dua pesawat tipe DC-3 dari Singapura. Pembelian pesawat tersebut didanai para pengusaha asal Aceh. Wilayah Aceh kala itu merupakan bagian Indonesia yang belum tersentuh Belanda.
Sebagai bentuk penghargaan kepada Aceh, dua pesawat tersebut dinamai RI-001 Seulawah Agam dan RI-002 Seulawah Inong. Pesawat tersebut melakukan penerbangan pertama pada 26 Januari 1949 dengan rute penerbangan Calcutta-Rangoon. Kedua pesawat tersebut menjadi cikal bakal perusahaan penerbangan pertama tanah air yaitu Garuda Indonesia.Industri penerbangan nasional dirintis tahun 1946 di Yogyakarta oleh tim Angkatan Udara Republik Indonesia yang dipelopori Wiweko Soepono, Nurtanio Pringgoadisurjo, dan J. Sumarsono. Salah satu hasil rancangannya adalah pesawat Si Kumbang yang melakukan penerbangan pertama pada 1 Agustus 1954.

4.   Potensi dan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan Indonesia

A. BUDIDAYA
Budidaya adalah pemeliharan atau penangkaran  berbagai macam hewan atau tumbuhan perairan. Peluang budidaya laut di Indonesia sangat besar yaitu antara lain seperti tambak garam, budidaya rumput laut, terumbu karang dan lainnya. Potensi budidaya laut di Indonesia sangat besar dan jika dimanfaatkan secara optimal dapat mendatangkan pendapatan Negara Indonesia. Selain mendatangkan pendapatan bagi Negara, budidya laut juga sebagai salah satu penunjang pertahanan pangan nasional.
Contoh budidaya kelautan

1. Budidaya Tambak Garam

Adalah kolam dangkal yang dibuat untuk mengasilkan garam dari air laut. Indonesia memiliki potensi yang besar untuk menghasilkan garam laut karena Indonesia memiliki banyak laut. Namun, sampai sekarang Indonesia masih mengimpor garam. Karena kurangnya pengolahan secara optimal.
         
Daerah penghasil garam terbesar di Indonesia
1. Kabupaten Cirebon, Jawa Barat
2. Kabupaten Sampang, Madura
3. Kabupaten Pati, Jawa Tengah

2. Budidaya Rumput Laut

Rumput laut adalah penghasil devisa bagi negara.  berbagai jenis rumput laut pun telah berhasil dibudidayakan di Indonesia. Rumput laut memiliki banyak manfaat baik sebagai bahan pembuat agar-agar, obat tradisional, bahan penghasil peragian, bahan makanan, dan laiinnya. Di Indonesia daerah penghasil rumput laut terbesar adalah NTT                       

3. Budidaya Terumbu Karang
 Terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang  yang bersimbiosis dengan sejeni tumbuhan alga yang disebut zooxanthelle. Potensi yang dimiliki Indonesia untuk menjaga dan membudidayakan terumbu karang sangat besar mengingat Indonesia memiliki banyak laut.
Di Indonesia daerah persebaran terumbu karang yaitu
Laut Sulawesi
Laut Banda
Pesisir Raja Ampat
Pulau Rote Selatan

Potensi budidaya dari pengolahan terumbu karang menghasilkan manfaat antara lain
Manfaat ekologis
          Mengurangi hempasan gelombang pantai
Manfaat social ekonomi
Sebagi sumber perikanan menghasilkan pendapatan bagi para nelayan dan dapat menjadi daya tarik objek wisata bahari

B. SUMBER DAYA PERIKANAN
Indonesia memiliki keanekaragaaman jenis ikan di dunia. Dari jumlah spesies yang banyak di dunia di Indonesia memiliki ikan ekonomis, antara lain:ikan tuna, cakalang, tengeiri, udang, cumui cumi, lobster, dan kerapu. Potensi budi daya laut di Indonesia
Budi baya ikan konsumsi pada jaring apung (kerapu, kakap, dan nila)
Tambak payau (udang,)
Crustacea
Tripang
Kerang konsumsi
Ikan hias

·                 Indonesia memiliki beberapa jenis perikanan antara lain :

1. Perikanan Pantai
Perikanan jenis ini pada daerah kurang dari 60 mil dari bibir pantai. Daerah tangkapannya relatif sempit dan hanya menggungkan peralatan tradisional. Jenis ikan yang sering ditangkap antara lain kembung, teri, petek, lemuru, dan berbagai jenis molusca seperti cumi dan ubur ubur
Perikanan laut dalam
Perikanan laut dalam dilakukan di samudera atau laut lepas yang biasanya dilakukan oleh nelayan moderen atau perusaahan perikanan besar. Beberapa wilayah di Indonesia yang merupakan kawasan perikanan laut yang potensial antara lain sebagai berikut:
1. Selat malaka
2. Perairan utara jawa dan segara anak atau Cilacap
3. Daerah bitung, air tembaga, dan Sulawesi utara
4. Maluku
5. Sekitar kepulauan aru dan kei

2. Perikanan darat
Perikanan darat dilakukan di air tawar dan air payau. Pengelolalan ikan biasanya   dilakukan di sungai, danau, empang atau kolam, sawah, dan bendungan. Jenis yang dibudidayakan seperti: lobster, ikan lele, nila, udang, bawal, dan belut

·     Potensi Perikanan dan Kendala Perikanan di Indonesia
      Potensi budi daya laut di Indonesia sekitar 4,85 juta hektar lahan potensial. Namun masih dimanfaatkan hanya sekitar 2%. Hal ini terjadi karena adanya masalah belum optimalnya pengelolaan sumber daya perikanan di Indonesia. Belum optimalnya pengelolaan sumber daya perikanan di Indonesia karena beberapa kendala yaitu:

  1. Kondisi geografis Indonesia
  2. Keterbatasan  sarana dan prasarana yang menyebabkan lambatnya pembangunan infrastuktur kelautan 
  3. Komitmen pemerintah
  4. Masih tingginya pencurian ikan secara illegal
  5. Armada kapal yang masih sederhana

C. PARIWISATA BAHARI
Wisata Bahari adalah kegiatan wisata dan olahraga air di perairan laut termasuk penyediaan sarana dan prasarana serta jasa yang dikelola secara komersial. Pariwisata Bahari terdiri dari berbagai macam objek, objek wisata yang menjadi daya tarik wisatawan diantaranya :  terumbu karang, ikan hias, padang Lamun, hutan Mangrove, dan berbagai keunikan dan keindahan bentang alam pesisir.
 Objek wisata yang menjadi modal utama  dalam pariwisata bahari di Indonsia salah satunya adalah terumbu karang. Indonesia mempunyai hamir 90% terumbu karang yang terdapat di dunia, Indonesia mempunyai luas wilayah yang sangat luas yaitu 85.000 km2 dan merupakan negara yang mempunyai kawasan terumbu karang terbaik di dunia. Daerah yang mempunyai terumbu karang yang terkenal keindahannya diantaranya  Bunaken, Kepulauan Banda, Raja Ampat, dll.

Hutan Mangrove juga merupakan salah satu Pariwisata Bahari yang sangat berpotensi. Indonesia mempunyai luar hutan Mangrove sekitr 25 % dari luar hutan Mangrove di dunia. Hutan Mangrove alami yang terkenal di Indonesia antara lain Hutan bakau Muara Angke di Jakarta, Hutan bakau Tapak Tugurejo, Semarang, dll.

Adanya pariwisata bahari di Indonesia dapat mendarangkan keuntungan dan kerungian, yaitu anatara lain
Keuntungan Wisata Alam Bahari:
memperoleh devisa bagi negara
peningkatan pendapatan masyarakat
menciptakan lapangan kerja
Selain mendatangkan keuntungan wisata bahari juga mendatangkan kerugian yaitu
Minimnya infrastruktur akses menuju tempat wisata sehingga tempat wisata yang berpotensi dan dapat mendatangkan devisa tidak dapat dikembangkan
Kesehatan dan kebersihan yang masih kurang diperhatikan pada tempat wisata

Agar dapat mengembangkan potensi pariwisata bahari maka perlu adanya progam pengembangan industry pariwisata bahari, yaitu
Meningkatkan pelayanan usaha wisata bahari
Menyediakan tempat sampah
Pencegahan penebangan hutan mangrove
Menyusun standar usaha wisata bahari
Pengadaan menanaman anak bakau untuk penguatan struktur pantai
Pelestarian biota laut yang berpotensi sebagai wisata bahari

D. PERTAMBANGAN
Dasar laut Indonesia menyimpan ribuan bahana bahan tambang antara lain minyak bumi, emas, batubaara, dan besi. Dilihat dari sumber migasnya Indonesia memiliki 60 cekungan minyak dan gas bumi yang menghasilkan 84,48 Miliar barel minyak. Menurut ekspedisi bandamin yang dilakukan tahun 2001, Flores memiliki pertemuan lempeng india, australia, pasifik, dan eurasia. Dari penelitian diketahui serangkaian gunung berapi didasar laut, dari gunung berapi tersebut dapat mengeluarakan mineral sulfida, larit dan markasit. Dari kehadiraan mineral ini memungkinkan terbentuknya mineral logam yang memiliki nilai ekonomi seperti emas.
Sedangkan menurut Ekspedisi Indo-Autralia Survey for Submaritm Hydro Activity (IASSHA) disekitar Kepulauan Sulawesi Utara tahun 2001,dasar Laut Sulawesi dan Laur Banda memiliki daya tari yang sangat tinngi karena dapat mengasilkan sumber-sumber emas di dasar laut.

A.  Kesimpulan dan Saran
Poros maritim dunia berkaitan dengan posisi geografis, dan bentuk wilayah Indonesia yang erupa kepulauan. Secara geopolitik dan geoekonomi, posisi geografis dan bentuk wilayah kepulauan merupakan modal kekuasaan bagi Indonesia untuk menjadi negara berbasis kelautan lalu karakteristik wilayah Indonesia yang meliputi daratan dan perrairsan menjadikannya kaya akan sumber daya alam baik di darat maupun di lautan. Sumber daya kelautannya berupa daya perikanana dan pariwisata bahari. Poisisi strategis perairan Indoensia juga menjadikannya sebagai lintasan kapal dunia, hal tersebut menunjukan bahwa selain sebagai sumber penghasil pangan dan pariwisata bahari, perairan juga berfungsi sebagai jalur perdagangan antarbangsa.
Dengan keberagaman sumber daya kelautan, kita sebagai masyarakat Indonesia harus lebih peduli untuk melestarikan dan mengembangkan pengelolaan sumber daya kelautan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia



A.  Daftar Pusaka















Comments

  1. salam hormat
    kami pt indira memperkenalkan untuk product steam boiler sebagai generator dan heater di barge tangker apabial ada kebutuhan bisa hubungi kami

    https://idmboiler.co.id/jual-thermal-oil-heater-2

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Tugas Pembahasan Geografi